Ada Beberapa Hal Yang Harus Di Perhatikan Sebelum Memanen Getah Karet :
1.Matang Sadap Pohaon
Tanaman karet
yang sudah siap untuk dipanen biasanya sudah berumur 5 – 6 tahun. Keliling
batang pohon sudah mencapai 45 cm atau lebih. Keliling batang diukur dengan
ketentuan 100 cm dari batas okulasi tanaman.
2.Proses Penyadapan
1. Persiapan
Sadap Baru
Persiapan
lahan penyadapan baru pada tanaman karet yang baru akan dipanen dilakukan
dengan cara:
-
Menentukan bidang sadap
Pada tanaman okulasi silinder tanaman relative sama sampai pada
ketinggian 130 cm. ketebalan kulit tanaman juga menjadi factor utama dalam
menentukan bidang sadap.
-
Setelah menentukan bidang sadap dilakukan penyadapan arah irisan sadap harus
dari kiri atas ke kanan bawah, tegak lurus terhadap pembuluh lateks. Sudut
kemiringan irisan yang paling baik berkisar antara 30o – 40o terhadap
bidang datar untuk bidang sadap bawah. Pada penyadapan bidang sadap atas, sudut
kemiringannya dianjurkan sebesar 45o. Panjang penyadapan dilakukan
dengan panjang setengah dari lingkar batang.
-
Pemasangan Talang dan Mangkuk Sadap Talang sadap terbuat dari seng selebar 2,5
cm dengan panjang sekitar 8 cm. Talang sadap dipasang pada jarak 5 cm – 10 cm
dari ujung irisan sadap bagian bawah. Mangkuk sadap umumnya terbuat dari
plastik, tanah liat atau aluminium. Mangkuk sadap dipasang pada jarak 5-20 cm
di bawah talang sadap. Mangkuk sadap diletakkan di atas cincin mangkuk yang
diikat dengan tali cincin pada pohon.
3.Pelaksaan Penyadapan
Waktu
penyadapan yang baik dilaksanakan antara jam 05.00 – 07.30 pagi. Kedalaman
irisan sadap dianjurkan berkisar 1- 1,5 mm dari cambium suapaya tanaman dapt
bertahan selama 25 – 30 tahun. Kedalaman irisan berkisar 1,5 – 2 mm setiap
penyadapannya. Pada tanaman dengan penyadapan baru sebaiknya tanaman dilakukan
sebanyak 1 kali dalam 3 hari selama 2 tahun. Setelah itu baru dilakukan
penyadapan 1 kali dalam 2 hari pada tahun – tahun berikutnya.
4.Pengumpulan Lateks/getah
Pengumpulan
lateks dapat dilakukan pada siang hari sekitar pukul 11.00 setelah tidak ada
lagi lateks yang menetes untuk tiap harinya. Lateks dikumpulkan dalam satu
wadah persegi dengan tingkat ketebalan tertentu. Pengumpulan juga dapat
dilakukan tiap minggu sekali atau sekehendak kita, tetapi semakin lama dipanen
maka akan menjadikan kualitas lateks itu akan berkurang.
5.Pasca Panen
Untuk memperoleh bahan olah karet yang bermutu baik beberapa
persyaratan teknis yang harus diikuti yaitu :
• Tidak ditambahkan bahan-bahan non karet.
• Dibekukan dengan asam semut dengan dosis yang tepat.
• Segera digiling dalam keadaan segar.
• Disimpan di tempat yang teduh dan terlindung dan tidak direndam.
Jenis bahan olah karet (bokar) yang dapat diproduksi yaitu :
1..Lateks Pekat
Lateks
pekat adalah lateks kebun yang dipekatkan dengan cara sentrifus atau didadihkan
dari KKK 28% - 30% menjadi KKK 60% - 64%. Peralatan yang diperlukan adalah
tangki dadih dari plastik, pengaduk kayu, dan saringan lateks 60 mesh.
Bahan-bahan yang diperlukan berupa bahan pendadih yaitu campuran amonium
alginat dan karboksi metil selulose, bahan pemantap berupa amonium laurat dan
pengawet berupa gas atau larutan amoniak. Pengolahan lateks pekat melalui
beberapa tahap yaitu penerimaan dan penyaringan lateks kebun, pembuatan larutan
pendadih, pendadihan dan pemanenan.
2.Lump Mangkok
Lump
mangkok adalah lateks kebun yang dibiarkan menggumpal secara alamiah dalam
mangkok. Pada musim penghujan untuk mempercepat proses penggumpalan lateks
dapat digunakan asam semut yang ditambahkan ke dalam mangkok.
3.Slab Tipis / Giling
Slab tipis
dibuat dari lateks atau campuran lateks dengan lump mangkok yang dibekukan
dengan asam semut di dalam bak pembeku yang berukuran 60 x 40 x 6 cm, tanpa
perlakuan penggilingan. Proses pembuatan slab tipis dapat diuraikan sebagai
berikut :
A. Masukkan dan susun lump
mangkok secara merata di dalam bak pembeku.
B. Tambahkan larutan asam semut 1%
ke dalam lateks kebun, dengan dosis 110 ml per liter lateks, kemudian diaduk.
C. Tuangkan campuran tersebut ke
dalam bak pembeku yang telah diisi lump mangkok.
D. Biarkan sekitar 2 jam, lalu
gumpalan diangkat dan disimpan di atas rak dalam tempat yang teduh. Untuk
meningkatkan kadar karet kering menjadi sekitar 70%, slab tipis dapat digiling
dengan menggunakan handmangle dan hasilnya disebut dengan slab giling. Slab
tipis dapat diolah menjadi blanket melalui penggilingan dengan mesin creper.
Proses penggilingan dilakukan sebanyak 4-6 kali sambil disemprot dengan air
bersih untuk menghilangkan kotoran yang terdapat di dalam slab. Hasil blanket
mempunyai ketebalan sekitar 0,6 cm – 1 cm, dengan KKK sekitar 75%.
E. Sit Angin
Sit angin
adalah lembaran karet hasil penggumpalan lateks yang digiling dan
dikeringanginkan sehingga memiliki KKK 90% - 95%. Pengolahan sit angin
dilakukan melalaui berbagai tahap yaitu penerimaan dan penyaringan lateks,
pengenceran, penggumpalan, pemeraman, penggilingan, pencucian, penirisan dan
pengeringan.
F.
Sit Asap (Ribbed Smoked Sheet/RSS)
Proses
pengolahan sit asap hampir sama dengan sit angina. Bedanya terletak pada proses
pengeringan, dimana pada sit asap dilakukan pengasapan pada suhu yang bertahap
antara 40o-60o C selama 4 hari, dengan pengaturan sebagai berikut :
1. Hari pertama, suhu 40o
C – 45o C, ventilasi ruang asap lebar.
2. Hari kedua, suhu 40o C
– 50o C ventilasi ruang asap sedang.
3. Hari ketiga, suhu 50o C
– 55o C ventilasi ruang asap tertutup
4. Hari keempat, suhu 55o C–
600 C
Panen Dan Paska Panen
4/
5
Oleh
wahyudi
1 comments:
Terimakasih, artikelnya sangat bermanfaat, jika anda mencari Springbed / Kasur merk american yang nyaman dari lateks alami di Malang silahkan cek di sini:
ReplySpringbed American
Springbed American vs Central
Springbed American Imperial
Springbed American King
Springbed American Pillo
Springbed American Pillow
Springbed American vs Bigland
WA : 081249676477
Springbed Malang
Ruko Karangploso Kavling 3 C, Malang
springbedmalang.com